Nilai impor minyak Indonesia dari Arab Saudi pada 2015 menyusut 50,4 persen. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa nilai impor minyak bumi dan turunannya dari Arab Saudi pada 2015 hanya tinggal US$ 2,75 miliar dibanding tahun sebelumnya senilai US$ 5,5 miliar. Demikian pula untuk volume impor minyak bumi pada 2015 juga susut 6,5 persen menjadi 6,3 ton dibanding tahun sebelumnya.
Jatuhnya harga minyak mentah dunia sejak pertengahan 2014 membuat nilai impor minyak Indonesia dari Arab Saudi turun tajam. Selain itu, naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo juga menekan permintaan BBM domestik.
Kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz dan rombongannya dimanfaatkan oleh Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan perdagangan kedua negara. Pemerintah berharap mendapat kontrak pembelian minyak dari Arab Saudi dengan harga murah dan ada investasi pembangunan kilang minyak.