Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hingga November 2016, nilai impor ke Indonesia sudah mencapai US$ 105,8 miliar. Angka ini menurun 1,87 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 107,8 miliar. Hingga saat ini, Cina merupakan negara importir terbesar Indonesia dengan nilai US$ 27,5 miliar (26 persen), diikuti Jepang dengan nilai US$ 11,8 miliar (11,15 persen), dan Thailand dengan nilai US$ 8 miliar (7,6 persen).
Kondisi perekonomian global sedang tidak stabil. Hal ini juga mempengaruhi iklim ekonomi di Indonesia. Imbasnya terjadi penurunan nilai ekspor-impor oleh Indonesia. Selain turunnya nilai ekspor, turunnya permintaan impor non-migas dianggap sebagai indikasi menurunnya daya serap, produktivitas, dan daya saing industri di Indonesia. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka akan semakin memperparah kelesuan sektor riil, terutama sektor industri.