Fesyen, Kerajinan serta kuliner merupakan andalah eskpor ekonomi kreatif Indonesia. Data Bada Ekonomi Kreatif (Bekraf) menunjukkan bahwa ekspor fesyen Indonesia pada 2013 mencapai Rp 76,79 triliun, tumbuh 9 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah ini merupakan paling tinggi dibandingkan dengan sub sektor ekonomi kreatif lainnya.
Selama ini ekonomi kreatif masih dipandang sebelah mata oleh para pemilik dana maupun perbankan karena dianggap berisiko karena dikelola oleh pengusaha yang masih pemula dan usia muda. Sementara anak-anak muda yang berfikir kreatif menciptakan produk atau jasa dengan model baru yang mempunyai prospek ke depan.
Pertengahan November 2016, Badan Ekonomi Kreatif resmi meluncurkan program Dana Ekonomi Kreatif (Dekraf). Langkah ini merupakan terobosan untuk membuka akses pendanaan bagi ekonomi kreatif di Indonesia untuk meningkatkan perekonomian domestik. Pendanaan tidak hanya bersikat pinjaman, melainkan juga bisa berbentuk hibah atau penyertaan.