Berdasarkan data Index Mundi volume konsumsi domestik dan ekspor minyak sawit pada 2018 tumbuh 10,16% menjadi 41,83 ton dari tahun sebelumnya. Sementara produksi dan impor hanya meningkat 5,06% menjadi 41,5 ton dari sebelumnya. Alhasil, stok minyak sawit nasional menyusut 325 ribu ton (10,82%) menjadi 2,68 juta ton dibanding tahun sebelumnya 3 juta ton. Stok minyak sawit nasional diperkirakan kembali turun 50 ribu ton pada 2019.
Tumbuhnya konsumsi minyak sawit untuk kebutuhan pengolahan makanan masyarakat serta meningkatnya konsumsi sektor industri membuat stok minyak sawit turun. Pada 2018, konsumsi kebutuhan minyak sawit untuk pengolahan makanan tumbuh 3,57% menjadi 5,6 juta ton dari tahun sebelumnya. Kemudian konsumsi sektor industri tumbuh 28% menjadi 6,4 juta ton dan konsumsi limbah untuk pakan meningkat 6,25% menjadi 425 ribu ton. Demikian pula ekspor minyak sawit nasional meningkat 8,28% menjadi 29,2 juta ton dari tahun sebelumnya.
Mandatori pemakaian bahan bakar diesel dengan kandungan minyak sawit sebesar 20% (B20) telah meningkatkan kebutuhan minyak sawit domestik untuk sektor industri. Ditambah lagi dengan diberlakukannya mandatori B30 mulai awal 2020 akan kembali menaikkan permintaan minyak sawit untuk biodiesel domestik sehingga dapat menurunkan volume ekspor. Sebagai informasi, produksi biodiesel Indonesia menurut data Asosiasi Pengusaha Biofuel Indonesia pada 2019 kembali tumbuh 36,18% menjadi 8,4 juta kilo liter (kl). Di mana distribusi domestik tumbuh 70,47% menjadi 6,39 kl sementara volume ekspor turun 26,7% menjadi 1,32 juta ton.