Minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia. Lantas, bagaimana tren ekspor komoditas tersebut dalam sedekade terakhir?
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor CPO Indonesia mencapai US$29,62 miliar pada 2022. Angka ini naik 3,56% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam sedekade terakhir.
Nilai ekspor CPO Indonesia juga tercatat konsisten meningkat sejak 2020, meskipun volume ekspornya terus menurun dalam tiga tahun terakhir.
Pada 2022 volume ekspor CPO Indonesia turun 28,5% (yoy) menjadi 26,22 juta ton. Padahal pada 2019, volume ekspornya sempat mencapai angka 29,54 juta ton.
Hal ini menunjukkan, peningkatan nilai ekspor minyak sawit Indonesia bukan ditopang oleh naiknya produksi, melainkan karena lonjakan harga CPO di pasar global.
Berdasarkan data di Bursa Berjangka Rotterdam, pada 10 Januari 2019 harga CPO masih di level US$525 per metrik ton. Kemudian harganya cenderung terus naik hingga mencapai US$1.030 per metrik ton pada 30 Desember 2022.
Adapun harga tertinggi CPO tahun lalu tercatat pada 1 Maret 2022, yang mencapai US$1.975 per metrik ton.
(Baca: 10 Negara Konsumen Minyak Sawit Terbesar di Dunia 2022/2023, Indonesia Teratas)