Produksi minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) nasional kembali menghadapi masalah. Selain mengalami pelarangan masuk ke Uni Eropa serta turunnya harga di pasar global, produksi sawit Indonesia menghadapi tantangan dengan adanya label bebas minyak sawit (palm oil free).
Sebagai informasi, Indonesia merupakan produsen CPO terbesar dunia. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, produksi minyak sawit Indonesia pada 2018 mencapai 48,68 juta ton (angka sementara. Jumlah tersebut terdiri atas 40,57 juta ton minyak sawit dan 8,11 juta ton (Palm Kernel Oil/PKO). Pada 2019, produksi minyak CPO nasional diproyeksikan mencapai 51,44 juta ton, yang terdiri atas 42,87 juta ton minyak CPO dan 8,57 juta ton PKO.
(Baca Databoks: Indonesia, Eksportir Minyak Sawit Terbesar Dunia)
Ekspor CPO merupakan salah satu penyumbang devisa bagi Indonesia. Berdasarkan data BPS nilai ekspor CPO Indonesia pada 2018 naik 1,83% menjadi 29,3 ton namun nilainya turun 12,02% menjadi US$ 17,9 miliar (Rp 250 triliun) akibat menyusutnya harga CPO di pasar internasional. Nilai ekspor sawit tersebut terbesar kedua setelah ekspor batu bara yang mencapai US$ 20,63 miliar.
(Baca Databoks: Berapa Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Eropa?)