Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memproduksi biji kakao seberat 650.612 ton pada 2022. Volume ini turun 5,46% dibanding tahun sebelumnya.
Wilayah Sulawesi mendominasi 10 provinsi penghasil biji kakao terbesar di Indonesia pada tahun lalu.
Tercatat, Sulawesi Tengah menjadi provinsi penghasil biji kakao terbesar dengan volume mencapai 130.848 ton atau setara 20,11% dari total produksi nasional.
Provinsi penghasil biji kakao terbesar kedua berada di Sulawesi Tenggara sebanyak 104.649 ton. Lalu, posisinya disusul oleh Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dengan produksi masing-masing 86.915 ton dan 69.779 ton.
Berikut adalah 10 provinsi penghasil biji kakao terbesar di Indonesia pada 2022:
- Sulawesi Tengah: 130.848 ton
- Sulawesi Tenggara: 104.649 ton
- Sulawesi Selatan: 86.915 ton
- Sulawesi Barat: 69.779 ton
- Lampung: 48.199 ton
- Aceh: 36.596 ton
- Sumatera Utara: 35.426 ton
- Sumatera Barat: 35.321 ton
- Nusa Tenggara Timur: 21.097 ton
- Jawa Timur: 20.159 ton
Sementara, penghasil biji kakao paling sedikit se-nasional berada di Kepulauan Riau, yaitu hanya 7 ton. Posisinya diikuti oleh Kalimantan Selatan dan Bangka Belitung yang masing-masing memproduksi biji kakao sebanyak 72 ton dan 309 ton.
Adapun DKI Jakarta merupakan satu-satunya provinsi yang tak menghasilkan biji kakao di Indonesia.
(Baca: Produksi Biji Kakao Indonesia Terus Turun dalam 5 Tahun Terakhir)