Daya Beli Petani Nasional Melemah pada Februari 2025

Daya beli petani secara nasional melemah pada Februari 2025. Hal ini tercermin dari turunnya Nilai Tukar Petani (NTP), salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, NTP gabungan pada Februari 2025 berada di level 123,45, turun 0,18% dibanding bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Penurunan ini merupakan yang pertama kalinya terjadi dalam sembilan bulan terakhir, seperti terlihat pada grafik.

Akan tetapi, jika dibandingkan dengan Februari 2024, NTP gabungan tersebut masih lebih tinggi 2,05% (year-on-year/yoy).

NTP pada Februari 2025 melemah karena indeks harga hasil produksi yang diterima petani (It) turun lebih besar dibanding indeks harga biaya produksi dan konsumsi yang dibayar petani (Ib).

Indeks It pada Februari 2025 turun 0,5% (mtm) ke posisi 149,98. Sedangkan indeks (Ib) hanya turun 0,32% (mtm) ke level 121,49.

"Penurunan NTP Februari 2025 dipengaruhi oleh turunnya NTP di dua subsektor pertanian, yaitu subsektor tanaman hortikultura sebesar 6,84% dan subsektor peternakan sebesar 0,51%," tulis BPS dalam rilisnya, Senin (3/3/2025).

Sementara NTP di tiga subsektor lainnya mengalami kenaikan, yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,47%; subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,03%; dan subsektor perikanan sebesar 0,92%.

(Baca: Kesejahteraan Petani Perikanan Turun pada 2024, Sektor Lain Naik)