Badan Pusat Statistik mencatat, kontribusi sektor pertanian mencapai 12,40% terhadap produk domestik bruto (PDB) berdasarkan harga berlaku (ADHB). Angka ini sebenarnya turun 0,88% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Kontribusi itu ditopang oleh sejumlah subsektor. Sumbangan paling besar berasal dari tanaman perkebunan sebesar 3,76% terhadap PDB.
Kemudian disusul perikanan dengan kontribusi 2,58%; tanaman pangan 2,32%; peternakan 1,52%; tanaman hortikultura 1,44%; kehutanan 0,60%; jasa pertanian dan perburuan 0,18%.
Melansir Kontan.co.id, Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Eliza Mardian menilai, sektor pertanian kerap bertahan sebagai pendorong laju ekonomi Indonesia, sekali pun dalam kondisi krisis.
Selain menyumbang PDB yang cukup besar, sektor ini juga bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, yakni lebih dari 27%.
Eliza menilai, harga pangan yang tinggi dan berfluktuasi memang dapat memengaruhi laju inflasi serta PDB di sektor pertanian.
Hal itu berbeda bila kenaikan harga pangan terjadi pada level petani, maka akan meningkatkan kontribusi pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi.
(Baca juga: Pekerja Disabilitas Indonesia Paling Banyak Bekerja di Sektor Pertanian)