Di tengah kenaikan harga beras, stok beras Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) justru menyusut hingga di bawah satu juta ton sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap stok beras di pasar. Pada awal Januari 2018, stok beras Bulog hanya mencapai 958 ribu ton. Ini angka terendah sejak 2011.
Ketahanan stok beras Perum Bulog cukup fluktuatif dari tahun ke tahun. Pada 2011, cadangan beras hanya 1,03 juta ton kemudian meningkat menjadi 2,32 juta ton pada 2012. Setelah itu terus menyusut menjadi 1,32 juta ton pada 2015. Lalu pada akhir 2016, cadangan beras Bulog kembali meningkat menjadi 1,62 juta ton.
Menyusutnya cadangan Bulog tersebut membuat pemerintah akhirnya memutuskan untuk mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton. Awalnya, impor beras ditugaskan kepada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI, tapi akhirnya diserahkan kepada Bulog.