Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memproduksi biji kakao seberat 641,7 ribu ton sepanjang 2023. Volume ini turun 1,36% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Adapun kakao Indonesia paling banyak dihasilkan oleh provinsi-provinsi di Pulau Sulawesi dan Sumatera.
Sulawesi Tengah menjadi provinsi penghasil kakao terbesar pada 2023, dengan volume produksi 130,8 ribu ton atau 20,38% dari total produksi nasional.
Posisi kedua hingga keempat juga dihuni oleh provinsi asal Sulawesi, yaitu Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.
Provinsi-provinsi di Pulau Sumatera juga menempati daftar 10 besar penghasil kakao, seperti Lampung, Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat di posisi kelima hingga kedelapan.
Adapun produksi kakao terendah berasal dari Kalimantan Selatan, yaitu hanya 100 ton.
Di sisi lain, ada 6 provinsi yang tercatat tak memproduksi kakao pada 2023, di antaranya Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
Berikut rincian volume produksi kakao nasional pada 2023 berdasarkan provinsi, dari yang tertinggi hingga terendah:
- Sulawesi Tengah: 130,8 ribu ton
- Sulawesi Tenggara: 107,8 ribu ton
- Sulawesi Selatan: 82,5 ribu ton
- Sulawesi Barat: 66,2 ribu ton
- Lampung: 49,5 ribu ton
- Sumatera Utara: 36,7 ribu ton
- Aceh: 36,6 ribu ton
- Sumatera Barat: 35 ribu ton
- Nusa Tenggara Timur: 21,1 ribu ton
- Jawa Timur: 20,1 ribu ton
- Papua: 8,8 ribu ton
- Maluku: 8,3 ribu ton
- Maluku Utara: 7,6 ribu ton
- Bali: 4,8 ribu ton
- Bengkulu: 2,8 ribu ton
- Sumatera Selatan: 2,6 ribu ton
- Nusa Tenggara Barat: 2,5 ribu ton
- Kalimantan Timur: 2,5 ribu ton
- Gorontalo: 2 ribu ton
- DI Yogyakarta: 1,9 ribu ton
- Banten: 1,8 ribu ton
- Jawa Tengah: 1,6 ribu ton
- Kalimantan Tengah: 1,5 ribu ton
- Sulawesi Utara: 1,3 ribu ton
- Riau: 1 ribu ton
- Papua Barat: 1 ribu ton
- Jambi: 0,9 ribu ton
- Kalimantan Utara: 0,8 ribu ton
- Jawa Barat: 0,7 ribu ton
- Kalimantan Barat: 0,7 ribu ton
- Kepulauan Bangka Belitung: 0,3 ribu ton
- Kalimantan Selatan: 0,1 ribu ton
- Kepulauan Riau: 0 ton
- DKI Jakarta: 0 ton
- Papua Barat Daya: 0 ton
- Papua Selatan: 0 ton
- Papua Tengah: 0 ton
- Papua Pegunungan: 0 ton
(Baca: Produksi Biji Kakao Indonesia Terus Turun dalam 5 Tahun Terakhir)