Melansir laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memproduksi anggur seberat 13,4 ribu ton sepanjang 2023.
Volume produksi ini turun 111 ton (0,82%) dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Dibandingkan dengan 5 tahun yang lalu, produksi anggur di Indonesia turun 319 ton (2,32%).
Produksi anggur terbesar nasional berada di Bali. Provinsi tersebut menghasilkan anggur sebanyak 11,9 ribu ton, yang berkontribusi 89% dari total produksi nasional pada 2023.
Pada posisi kedua hingga kelima, ada Nusa Tenggara Barat dengan volume produksi sebanyak 546 ton, Jawa Tengah 206 ton, Jawa Timur 201 ton, dan Jawa Barat 115 ton.
Adapun produksi anggur terendah berasal dari Sulawesi Utara, yakni hanya 3 ton.
Di sisi lain, ada 13 provinsi yang tercatat tidak menghasilkan anggur pada 2023, di antaranya Papua Barat, Papua, Kalimantan Selatan, Aceh, Kep. Bangka Belitung, Kep. Riau, Kalimantan Utara, Gorontalo, Maluku, Sulawesi Barat, Jambi, Maluku Utara, dan Kalimantan Timur.
Berikut 10 provinsi penghasil anggur terbesar nasional pada 2023 menurut BPS.
- Bali: 11,9 ribu ton
- Nusa Tenggara Barat: 546 ton
- Jawa Tengah: 206 ton
- Jawa Timur: 201 ton
- Jawa Barat: 115 ton
- Lampung: 102 ton
- Sulawesi Tengah: 69 ton
- Sulawesi Selatan: 49 ton
- Banten: 39 ton
- Sumatera Selatan: 34 ton
Berikut 10 provinsi penghasil anggur paling rendah di Indonesia pada 2023.
- Sulawesi Utara: 3 ton
- Bengkulu: 4 ton
- Sumatera Barat: 6 ton
- Sulawesi Tenggara: 7 ton
- Sumatera Utara: 7 ton
- Kalimantan Tengah: 10 ton
- Kalimantan Barat: 11 ton
- Nusa Tenggara Timur: 12 ton
- Riau: 21 ton
- DKI Jakarta: 25 ton
(Baca: Harga Pangan Hari Ini di Jawa Timur: Harga Gula Naik)