2016, Cadangan Devisa Tiongkok Susut Rp 4.254 Triliun

Moneter
09/01/2017 14:47 WIB
Cadangan Devisa dan Nilai Tukar Mata Uang Yuan Terhadap Dolar Amerika Des 2015-Des 2016
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Cadangan devisa Tiongkok sepanjang 2016 susut US$ 319,8 miliar atau setara Rp 4.254 triliun menjadi US$ 3.010,5 triliun. Guna menjaga nilai tukar yuan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) serta melambatnya perekonomian global yang berimbas terhadap kinerja ekspor Tiongkok memicu berkurangnya cadangan devisa negara tersebut sebesar 9,6 persen pada 2016.

Di tengah perlambatan perekonomian domestik, pemerintah Negeri Tembok Besar ini memberi stimulus untuk mendorong pertumbuhan, yakni salah satunya dengan melemahkan mata uangnya terhadap dolar AS. Tujuannya agar produksi barang Tiongkok tetap mampu bersaing dengan negara lainnya. Alhasil, pada akhir 2016 nilai tukar yuan terdepresiasi 8,6 persen menjadi 6,9761 per dolar AS dari posisi akhir 2015, yakni 6,4215 per dolar AS. Kebijakan ini ditempuh pemerintah Tiongkok meskipun menggerus cadangan devisa yang sangat besar.

Cadangan devisa Tiongkok pernah mencapai rekor tertingginya sebesar US$ 3,99 triliun pada 30 Juni 2014. Setelah itu, cadangan devisa Negeri Tirai Bambu terus mengalami tren penurunan seiring melambatnya pelambatan ekonomi negara tersebut hingga akhir 2016.

Data Populer
Lihat Semua