Jenis Pembangkit EBT RI yang Bakal Ditambah hingga 2034, Surya Terbesar

Utilitas

Premium

Erlina F. Santika 27/05/2025 18:52 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Rencana Penambahan Kapasitas Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan Berdasarkan Jenis (2025-2034)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

~~Rp100.000~~ 50.000/bulan

Hanya Rp416 per artikel

Lebih detail »

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Rencana Penambahan Kapasitas Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan Berdasarkan Jenis (2025-2034)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut laporan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pembangkit listrik dari energi baru terbarukan (EBT) mendapat kuota penambahan yang paling besar, mencapai 42,6 gigaWatt (GW) untuk 2025 hingga 2034.

Berdasarkan jenis EBT, terbesar dari energi surya yang direncanakan bertambah 17,1 GW hingga 2034. Kedua adalah tenaga air yang ditargetkan sebesar 11,7 GW.

Selanjutnya ada energi angin, sebesar 7,2 GW. Lalu ada panas bumi, sebesar 5,2 GW.

Bioenergi masuk dalam daftar ini dengan penambahan 0,9 GW. Sementara paling rendah adalah nuklir sebesar 0,5 GW.

Sebelumnya, Kementerian ESDM melaporkan, rencana penambahan pembangkit listrik Indonesia pada 2025-2034 naik menjadi 69,5 GW.

Selain EBT, fosil juga ditambahkan dengan kapasitas yang lebih rendah, yakni 16,6 GW. Selain itu ada penyimpanan sebesar 6 GW.

Editor : Erlina F. Santika