Indeks Kualitas Air 2021 Belum Capai Target, Ini Penyebabnya

Indeks kualitas air (IKA) Indonesia pada 2021 masih belum mencapai target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Skor IKA 2021 dalam penghitungan sementara tercatat sebesar 53,33 poin dengan target nasional adalah 55,2 poin.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, skor IKA pada tahun lalu mengalami penurunan 0,2 poin dibandingkan pada tahun sebelumnya. Skor IKA pada 2020 tercatat sebesar 53,53 poin.

Menurut Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, Sigit Reliantoro, salah satu penyebab IKA belum mencapai target adalah masih adanya BOD (biological oxygen demand) dan E Coli.

Hal itu mencerminkan limbah rumah tangga yang belum terkelola dengan baik. Artinya, upaya mempercepat perbaikan sanitasi itu sangat penting.

Jika dirinci berdasarkan provinsi, terdapat 14 provinsi yang berhasil mencapai target IKA pada 2021. Sementara, 20 provinsi lainnya belum memenuhi target.

Di sisi lain, terdapat provinsi yang meski memenuhi target kualitas air, tetapi mengalami tren penurunan kualitas di sungai dan danau yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Provinsi tersebut adalah Bengkulu, Banten, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat.

Sementara itu, provinsi yang mengalami tren peningkatan nilai indeks kualitas air, yaitu DKI Jakarta, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah.

Bila dilihat trennya, sejak 2015 hingga 2021 tren IKA cenderung fluktiatif dan sempat anjlok pada 2016 dan 2018. Pada 2016 IKA anjlok 2,9 poin menjadi 50,2 poin.

Kemudian pada 2017 IKA meningkat menjadi 53,2 poin, namun kembali menurun menjadi 51,01 poin pada 2018. IKA kembali meningkat hingga 2020 dan turun kembali pada 2021.

Adapun, dalam periode 7 tahun terakhir itu, pencapaian IKA yang telah berhasil memenuhi target hanya terjadi pada 2015 dan 2017. Pada 2015 IKA tercapai sebesar 53,1 poin dengan target 52 poin. Pada 2017, IKA sebesar 53,2 poin sementara targetnya 53 poin. 

(Baca Selengkapnya: Mayoritas Rumah Tangga Maluku Utara Minum Air dalam Kemasan pada 2020)