Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah penumpang kereta yang berangkat pada Februari 2024 sebanyak 31,9 juta orang. Jumlah ini melingkupi penumpang kereta di Jawa dan Sumatera, termasuk kereta bandara.
Angka itu turun 6,49% secara bulanan (month-to-month/mtm) dibanding Januari 2024 yang sebesar 32,99 juta orang.
BPS menjelaskan bahwa dari jumlah tersebut, sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang pelaju atau commuter, yaitu 24,6 juta orang atau 77,15% dari total penumpang angkutan kereta.
Penurunan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jabodetabek sebesar 8,31%; Sumatera 3,12%; dan kereta bandara 2,43%. Sebaliknya, terjadi peningkatan jumlah penumpang di wilayah Jawa non-Jabodetabek sebesar 0,75%.
Secara kumulatif, jumlah penumpang kereta selama Januari–Februari 2024 mencapai 66 juta orang atau naik 18,08% dibanding periode yang sama pada 2023 (year-on-year/yoy) yang sebesar 55,9 juta orang.
Peningkatan jumlah penumpang kumulatif terjadi di wilayah Jabodetabek sebesar 18,23%, Jawa non-Jabodetabek sebesar 15,86%, dan kereta bandara 89,30%. Sayangnya di wilayah Sumatera terjadi penurunan jumlah penumpang sebesar 8,11%.
Di samping itu, BPS juga menyampaikan jumlah barang yang diangkut dengan kereta turut mengalami penurunan sebesar 9,29% menjadi 5,3 juta ton.
Namun secara kumulatif Januari-Februari 2024, jumlah barang yang diangkut kereta api naik 5,12% menjadi 11,1 juta ton.
(Baca juga: Penumpang Kereta Indonesia Capai 32 Juta Orang Jelang Penghujung 2023)