Berdasarkan laporan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil dari pabrik ke dealer (wholesales) di pasar domestik sebanyak 74.724 unit pada Maret 2024.
Capaian tersebut naik sekitar 5,7% dibanding bulan sebelumnya (month-on-month/mom), yang membukukan penjualan 70.698 unit mobil.
Namun jika ditinjau secara tahunan, kinerja wholesales mobil pada Maret 2024 merosot 26,21% dibanding Maret 2023 (year-on-year/yoy) yang mencapai 101.272 unit.
Sedangkan secara kumulatif, volume wholesales mobil di pasar dalam negeri pada Januari-Maret 2024 sebanyak 215.069 unit.
Volumenya juga anjlok 16,83% dibanding Januari-Maret 2023 (cumulative-to-cumulative/ctc) yang mencapai 258.601 unit.
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menjelaskan, kinerja negatif industri otomotif nasional dipengarui oleh belum pulihnya daya beli masyarakat akibat pertumbuhan ekonomi yang belum stabil.
Ia juga menilai ada keraguan dari konsumen untuk membeli mobil baru di tengah tren suku bunga acuan yang masih tinggi dan tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
“Belakangan ini konsumen juga membutuhkan waktu lama untuk persetujuan kredit atau leasing kendaraan bermotor, sehingga mempengaruhi permintaan,” kata Jongkie dalam keterangannya, dilansir dari Kontan, Senin (15/4/2024).
Adapun dari total penjualan mobil sepanjang bulan lalu, Toyota masih mendominasi dengan angka wholesales sebesar 21.142 unit.
Posisinya diikuti oleh Daihatsu dan Honda yang sama-sama membukukan penjualan wholesales sebanyak 16.552 unit dan 10.572 unit pada Maret 2024.
(Baca: Penjualan Mobil Hybrid di Indonesia Turun pada Februari 2024)