Menurut Counterpoint, penjualan kendaraan listrik (EV) di Asia Tenggara mencatatkan pertumbuhan 102% year on year (yoy) pada kuartal II 2025.
Berdasarkan jenis sumber tenaga, kendaraan baterai (BEV) mendominasi dengan porsi mencapai 88% dari total penjualan, sementara jenis hibrida plug-in (PHEV) hanya 12%.
Namun, dibandingkan kuartal II 2024, penjualan PHEV di Asia Tenggara menguat 2% pada kuartal II 2025. Sebaliknya, BEV mencatatkan penurunan 2%.
(Baca: BYD Auto Dominasi Pasar Kendaraan BEV Global Kuartal II 2025)
Menurut Counterpoint, lonjakan penjualan EV di Asia Tenggara tidak hanya mencerminkan naiknya ketersediaan kendaraan BEV yang terjangkau.
Akan tetapi, turut menjadi momentum yang diciptakan oleh kesadaran konsumen yang lebih kuat, insentif pemerintah, dan kapasitas produksi lokal yang terus berkembang.
“Adopsi PHEV yang sederhana namun mengalami akselerasi didukung oleh permintaan konsumen akan fleksibilitas di tengah infrastruktur pengisian daya yang terbatas dan harga BEV yang masih tinggi,” jelas Counterpoint dalam laporannya.
(Baca: Proyeksi Mobil FCEV di Indonesia Capai 3,63 Juta Unit pada 2060)