Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah tim jurnalis data Katadata mengungkap, sejumlah orang di Jabodetabek merogoh kocek cukup besar untuk biaya transportasi perjalanan pergi-pulang dalam sehari pada 2023. Orang yang melakukan perjalanan pergi-pulang ini disebut komuter.
BPS mengklasifikasikan ongkos komuter harian menjadi lima bagian, yakni Rp5.000 per hari; Rp5.000–Rp9.999; Rp10.000–Rp14.999; Rp15.000–Rp24.999; dan lebih dari Rp25.000.
Pada klasifikasi ongkos termahal atau lebih dari Rp25.000 per hari, warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tercatat paling banyak mengeluarkan biaya tersebut, yakni 43,99% dari total responden daerah tersebut.
Warga Kota Depok menempati urutan kedua, dengan proporsi 37,86%. Lalu ada Kota Bogor (34,74%), Kota Bekasi (33,97%), dan Kabupaten Bogor (32,31%).
Adapun warga Jabodetabek yang paling rendah mengeluarkan ongkos di klasifikasi Rp25.000 ini adalah Jakarta Pusat, hanya 10,72%.
Berikut rincian proporsi warga kota dan kabupaten di Jabodetabek yang mengeluarkan ongkos komuter harian lebih dari Rp25.000 per hari pada 2023:
- Kota Tangerang Selatan: 43,99%
- Kota Depok: 37,86%
- Kota Bogor: 34,74%
- Kota Bekasi: 33,97%
- Bogor: 32,31%
- Bekasi: 28,93%
- Jakarta Barat: 26,33%
- Jakarta Selatan: 24,81%
- Kota Tangerang: 23,82%
- Tangerang: 23,68%
- Jakarta Timur: 21,45%
- Jakarta Utara: 18,31%
- Jakarta Pusat: 10,72%.
Survei yang tertuang dalam laporan Statistik Komuter Jabodetabek ini mencakup target sampel sebanyak 19.050 rumah tangga di 1.905 Blok Sensus yang tersebar di Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Utara, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan.
Individu dalam survei biaya transportasi komuter terhitung sebesar 4,41 juta orang. Sampel dipilih dengan cara two stage sampling yang dilaksanakan pada Oktober 2023.
(Baca: Hanya 6% Pekerja Komuter RI yang Naik Transportasi Umum)