Perkembangan teknologi yang begitu cepat telah mengubah banyak hal, salah satunya adalah di sektor transportasi. Munculnya aplikasi layanan transportasi online seperti Go-Jek, Grab dan Uber telah mengubah gaya hidup masyarakat dalam menggunakan moda transportasi umum seperit taksi konvensional beralih ke layanan berbasis internet.
Populernya aplikasi layanan transportasi online telah berdampak terhadap operator taksi konvensional PT Express Transindo Utama Tbk. Emiten yang memiliki kode perdagangan di bursa TAXI ini pendapatannya turun sejak 2016. Demikian pula labanya menyusut sejak 2015. Bahkan, perusahaan taksi yang telah mencatatkan sahamnya di bursa sejak 2012 tersebut mengalami kerugian dalam dua tahun terakhir.
Dalam laporan keuangan yang telah dipublikasikan, operator taksi Express pada periode Januari-September tahun lalu rugi Rp 210 miliar, meningkat 158% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Utang obligasi sebesar Rp 995 miliar ditambah pinjaman senilai Rp 392 miliar semakin membebani kinerja keuangan Express Transindo.