Menurut data International Energy Agency (IEA), pada 2023 ada sekitar 40,5 juta unit mobil listrik yang tersebar secara global.
Angka itu terdiri dari 28,2 juta unit mobil listrik tipe battery electric vehicle (BEV), dan 12,3 juta unit tipe plug-in hybrid vehicle (PHEV).
Pada 2023 mobil listrik paling banyak berada di China, yakni 16,1 juta unit BEV (57% dari total BEV global), dan 5,8 juta unit PHEV (47% dari total PHEV global).
Jika BEV dan PHEV-nya digabung China memiliki 21,9 juta unit, setara 54% dari total stok mobil listrik global, jauh mengalahkan Amerika Serikat dan Eropa seperti terlihat pada grafik.
"China, Eropa, dan Amerika Serikat mewakili sekitar dua per tiga dari total penjualan dan stok mobil listrik global," kata IEA dalam laporan Global EV Outlook 2024.
"Transisi kendaraan listrik di tiga negara tersebut punya dampak besar terhadap tren global," lanjutnya.
Menurut IEA, pada 2023 sekitar 1 dari 3 mobil yang teregistrasi di China merupakan mobil listrik. Kemudian di Eropa rasio mobil listriknya 1 banding 5, dan di Amerika Serikat 1 banding 10.
(Baca: Proyeksi Goldman Sachs: Harga Baterai EV Turun sampai 2030)