Berdasarkan laporan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), menjelang akhir tahun, penjualan sepeda motor domestik di Indonesia meningkat 4,2% dari bulan sebelumnya. Penjualan sepeda motor meningkat dari 444.726 unit pada Oktober menjadi 463.586 unit pada November 2021.
Itu terjadi setelah dua bulan sebelumnya mengalami penurunan. Penjualan sepeda motor pada September 2021 tercatat turun 1,15% secara bulanan menjadi 464.614 unit. Kemudian pada Oktober, penjualan sepeda motor kembali menurun 4,3% menjadi 444.726 unit.
Berbeda dengan penjualan domestik yang meningkat, volume ekspor sepeda motor dari Indonesia tercatat mengalami penurunan pada November 2021. Volume ekspor sepeda motor pada bulan lalu sebanyak 55.956 unit, turun 30,3% dibandingkan pada Oktober 2021 yang sebanyak 80.327 unit.
Capaian volume penjualan sepeda motor ke luar negeri pada November 2021 merupakan yang terendah kedua selama setahun terakhir. Volume ekspor sepeda motor terendah terjadi pada Mei 2021 sebanyak 42.647 unit.
Sementara, capaian volume penjualan sepeda motor domestik paling tinggi pada Maret 2021. Ketika itu, ada 521.424 unit sepeda motor yang terjual di dalam negeri.
Secara akumulatif, penjualan sepeda motor nasional telah mencapai 4.101.504 unit sejak Januari-November 2021. Penjualan scooter memberikan kontribusi 87,51% dari total penjualan sepeda motor nasional.
Penjualan sepeda motor jenis underbone hanya berkontribusi 6,36%. Sedangkan, proporsi penjualan motor sport sebesar 6,12%.
Sementara itu, volume ekspor sepeda motor mencapai 762.359 unit pada Januari-November 2021. Sebanyak 70,48% dari total distribusi sepeda motor merupakan jenis scooter, 17,32% sport, dan 12,19% underbone.
(Baca: Penjualan Motor Domestik Turun Tipis 1,15% pada September 2021)