Guru besar psikologi James Reason menuturkan bahwa 90% faktor penyebab kecelakaan penerbangan adalah manusia. Temuan menarik misalnya, pada saat co-pilot tidak berani mengambil keputusan mengambil alih tugas kapten pilotnya bisa berakibat kecelakaan fatal. Namun kini kemajuan teknologi bisa meminimalisir kinerja manusia dan adanya manajemen kerjasama yang jelas antar awak kokpit membuat jumlah kecelakaan penerbangan berkurang.
Berdasarkan data International Civil Aviation Organization (ICAO) yang dihimpun dari 2012 hingga 2018, kecelakaan penerbangan secara global paling tinggi terjadi pada tahun 2012 sebanyak 3,2 kecelakaan untuk setiap satu juta keberangkatan. Sementara pada tahun terakhir pencatatan yakni 2018, ada 2,6 kecelakaan per satu juta keberangkatan penerbangan. Adapun penurunan intensitas kecelakaan penerbangan yang paling rendah terjadi pada tahun 2016 sebesar 21,4% atau sebanyak 2,2 kecelakaan per satu juta keberangkatan.
Dari 98 kali kecelakaan penerbangan, 15 di antaranya fatal terjadi pada 2018 yang merupakan gabungan dari pesawat udara komersial penumpang maupun kargo di dunia. Aviation Safety Network menambahkan satu di antaranya dialami oleh maskapai kategori blacklist Uni Eropa dan 2 lainnya dari maskapai Kuba dan Indonesia.