Menurut laporan World Economic Forum (WEF), layanan keuangan digital terpopuler di ASEAN adalah layanan transfer atau pembayaran nontunai secara online.
Dari sekitar 90 ribu orang yang disurvei, 46% di antaranya sudah sering menggunakan layanan tersebut.
Ada juga yang sering menggunakan layanan keuangan digital untuk menabung, meminjam uang, berinvestasi, atau untuk keperluan lainnya, tapi proporsinya lebih kecil seperti terlihat pada grafik.
"Generasi digital ASEAN terus meningkatkan penggunaan layanan keuangan digital. E-banking dan e-wallet menjadi aplikasi digital yang paling banyak digunakan setelah media sosial," kata WEF dalam ASEAN Digital Generation Report edisi Desember 2022.
(Baca: Pertumbuhan Transaksi Internet Banking RI Belum Sekuat Negara Tetangga)
Di sisi lain, WEF menilai pemanfaatan keuangan digital di ASEAN masih belum merata.
"Survei kami menemukan ada kesenjangan signifikan dalam literasi keuangan dan literasi digital, bahkan 24% responden mengaku tidak pernah belajar mengelola keuangan," kata WEF.
"Ada juga ketakutan akan biaya tersembunyi, ketentuan kontrak yang ambigu, dan cara penggunaan aplikasi yang rumit. Semuanya menjadi hambatan dalam mengadopsi layanan keuangan," lanjutnya.
Menurut temuan WEF, hanya seperlima generasi digital ASEAN yang memiliki akses ke kredit, investasi, dan asuransi. Mereka juga menemukan ada sejumlah kelompok yang kurang mendapat layanan keuangan, yaitu penduduk perdesaan, usaha mikro, dan perempuan.
"Kesenjangan dan hambatan ini perlu diatasi lewat kerja sama multipihak untuk meningkatkan literasi digital, literasi keuangan, memperkuat keamanan siber, serta meningkatkan akses ke layanan keuangan digital," pungkasnya.
Survei ini dilakukan WEF bersama Sea Group pada periode Juli-Agustus 2022. Total responden berjumlah 90.373 orang yang tersebar di 6 negara ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Mayoritas responden (70%) merupakan generasi muda dengan rentang usia 16-35 tahun. Sebanyak 52% responden adalah perempuan dan 48% laki-laki. Ada pula 27 ribu responden yang merupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Responden merepresentasikan generasi digital ASEAN selaku konsumen digital utama saat ini," kata WEF.
(Baca: Ini Layanan Kredit Terpopuler di Konsumen Rumah Tangga Indonesia)