Nilai Transaksi Pesan-Antar Makanan Online di Asia Tenggara Meningkat pada 2025

Teknologi & Telekomunikasi

Premium

Nabilah Muhamad 13/11/2025 18:32 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut laporan Google, Temasek, Bain & Company, nilai transaksi layanan pesan-antar makanan online di Asia Tenggara terus tumbuh hingga 2025.

Nilai Penjualan Bruto/GMV Layanan Pesan-Antar Makanan Online di Asia Tenggara (2023-2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Nilai Transaksi Pesan-Antar Makanan Online di Asia Tenggara Meningkat pada 2025”.

Rp7.500

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Nilai Penjualan Bruto/GMV Layanan Pesan-Antar Makanan Online di Asia Tenggara (2023-2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut laporan riset terbaru Google, Temasek, Bain & Company, pasar layanan pesan-antar makanan online di Asia Tenggara terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir.

"Meskipun menghadapi tantangan ekonomi makro, permintaan layanan pengiriman makanan tetap tinggi," kata mereka dalam laporan e-Conomy SEA 2025.

(Baca: Tren Penjualan GrabFood, GoFood, dan ShopeeFood di Indonesia sampai 2024)

Pada 2025, nilai transaksi bruto atau gross merchandise value (GMV) sektor ini diproyeksikan mencapai US$22 miliar. Nilainya tumbuh 14% dibanding tahun sebelumnya.

Angka tersebut merupakan GMV dari 6 negara pasar utama Asia Tenggara, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Berikut akumulasi GMV dari layanan pesan-antar makanan online di 6 negara tersebut selama periode 2023-2025:

2023: US$17 miliar
2024: US$19 miliar
2025: US$22 miliar

"Berbagai platform kini semakin menyasar segmen konsumen yang menilai keterjangkauan sebagai faktor utama, dengan menghadirkan produk baru dan menu yang lebih beragam," kata Google.

Adapun nilai rata-rata pesanan di beberapa negara ASEAN meningkat pada 2025, dipicu oleh strategi cross-selling seperti pengiriman gratis untuk pesanan tambahan atau pesanan grup.

(Baca: GrabFood Dominasi Penjualan Makanan Online di Indonesia sampai 2024)

Editor : Adi Ahdiat