Medsos Sumber Utama Gamers Indonesia Temukan Gim Baru pada 2025

Teknologi & Telekomunikasi

Lite

Akbar Ridwan 29/10/2025 16:32 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut survei Jakpat pada 2025, media sosial memimpin sebagai platform utama para pemain gim (gamers) Indonesia untuk menemukan gim baru.

Sumber Pemain Gim Indonesia Menemukan Gim Baru (3-4 September 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Medsos Sumber Utama Gamers Indonesia Temukan Gim Baru pada 2025

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Sumber Pemain Gim Indonesia Menemukan Gim Baru (3-4 September 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut survei Jakpat pada 2025, media sosial menjadi platform utama para pemain gim (gamers) Indonesia untuk menemukan gim baru.

Dari 7 platform untuk mencari informasi tentang gim, 3 di antaranya aplikasi media sosial, yakni TikTok, YouTube, dan Instagram.

Berikut platform yang menjadi sumber gamers Indonesia menemukan gim baru, menurut survei Jakpat:

TikTok: 53%
YouTube: 53%
App Store/Play Store: 50%
Teman: 44%
Instagram: 40%
Iklan di gim: 38%
Laman gim: 22%.

Menurut Jakpat, secara spesifik, TikTok lebih menarik bagi gen Z untuk mencari gim baru dengan persentase 53%, sementara milenial lebih memilih YouTube untuk mencari informasi gim baru dengan porsi 48%.

“Rekomendasi dari mulut ke mulut membantu 44% pemain gim menemukan gim baru,” jelas Jakpat dalam laporannya.

Survei ini dilakukan secara daring pada 3-4 September 2025 dan melibatkan 590 gamers Indonesia berusia antara 15 tahun hingga 44 tahun. Tingkat kesalahan atau margin of error survei di bawah 5%.

(Baca: Jenis Belanja Konsumen Game di Indonesia, Aplikasi sampai Merchandise)

Editor : Erlina Fury Santika