Beberapa sekolah di Indonesia dilaporkan mengalami kasus keracunan massal akibat menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut pantauan Litbang Kompas, kondisi ini memicu banyak unggahan dan komentar bernada negatif dari warganet.
Dari seluruh percakapan terkait program MBG di TikTok, Instagram, YouTube, Facebook, dan X yang dipantau pada 17-25 September 2025, mayoritas atau 66% berisi sentimen negatif.
Sementara itu, terdapat 18% percakapan yang berkonotasi positif dan 16% lainnya netral.
Litbang Kompas juga memetakan 10 topik perbincangan warganet dengan sentimen dominan negatif terhadap program MBG. Seruan warganet untuk menghentikan program ini tercatat mendapat sentimen negatif tertinggi, yakni 100%.
“Gelombang seruan untuk menghentikan MBG disampaikan dengan beragam ekspresi di kolom komentar. Mulai seruan singkat seperti ‘stop MBG’, ‘hentikan MBG’, hingga seruan yang disertai pandangan warganet,” tulis Litbang Kompas dalam laporannya, Senin (29/9/2025).
Topik dengan intensi negatif berikutnya seputar warganet yang menilai MBG sebagai ladang korupsi (99%), plesetan MBG jadi makan basi gratis atau makan beracun gratis (98%), dan perbincangan seputar kasus keracunan MBG (83%).
"Untuk menepis itu semua, pemerintah perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh mulai dari hulu hingga hilir," tulis Litbang Kompas.
Adapun menurut versi Badan Gizi Nasional (BGN), per 22 September 2025 tercatat ada 4.711 orang korban keracunan MBG.
(Baca: Ada Pungli dan Makanan Tak Higienis, Keluhan Terbesar Terkait MBG)