Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) terus melanda berbagai startup dan perusahaan raksasa teknologi global sejak awal tahun. Jumlah PHK terus bertambah, seiring meningkatnya inflasi dan suku bunga, kekhawatiran resesi, anggaran investasi semakin mengetat, hingga pendanaan yang seret.
Laporan layoffs.fyi menunjukkan, terdapat 757 startup yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya sejak awal 1 Januari hingga 8 November 2022. Secara total, terdapat 104.791 karyawan dirumahkan oleh ratusan startup tersebut.
Berdasarkan periodenya, jumlah startup yang melakukan PHK paling banyak pada Juni 2022 sebanyak 192 perusahaan dengan total 17.584 karyawan yang dirumahkan.
Sementara, jumlah startup yang melakukan PHK paling sedikit yakni pada Januari 2022 sebanyak 4 perusahaan dengan total 510 karyawan yang dirumahkan.
Berdasarkan sektornya, startup di bidang makanan paling banyak terimbas badai PHK. Disusul oleh sektor transportasi, keuangan, kesehatan, dan retail.
Adapun salah satu perusahaan yang melakukan PHK terbesar tahun ini adalah Twitter. Pasca melakukan akuisi Twitter, miliarder Elon Musk melakukan PHK terhadap 3.700 karyawannya pada awal November ini. Jumlah PHK tersebut menempati peringkat terbesar kedua secara global, menurut data Layoffs.fyi.
(Baca: Daftar PHK Massal Terbesar oleh Startup Teknologi di 2022, Twitter Kedua!)