Laporan Fintech in ASEAN 2021: Digital Takes Flight menunjukkan, jumlah pendanaan fintech di Asia Tenggara mencapai US$ 3,5 miliar atau sekitar Rp 49,80 triliun pada kuartal III 2021 (kurs US$ 1 = Rp 14.243). Angka ini naik tiga kali lipat dibandingkan 2020 yang sebesar US$ 1,1 miliar.
Jumlah kesepakatan pendanaan fintech tercatat sebanyak 167 kesepakatan pada Januari-September 2021. Bahkan, angka kesepakatan pendanaan ini merupakan yang terbesar sepanjang lima tahun terakhir. Pada 2020 hanya ada 126 kesepakatan pendanaan, begitu pula pada 2019 hanya ada 141 kesepakatan pendanaan.
Tercatat, mayoritas pendanaan fintech di Asia Tenggara pada kuartal III 2021 berasal dari pendanaan tahap awal (early stage), yakni sebesar 52% dari total pendanaan. Kemudian disusul pendanaan tahap akhir (late stage) sebesar 44%, pra-seri (pre-series) 3%, dan ekuitas swasta (private equity) 1%.
Singapura dan Indonesia mendominasi pendanaan fintech di Asia Tenggara pada periode ini masing-masing sebesar 44% dan 26% dari total pendanaan. Berdasarkan kategori, pendanaan fintech terbesar berupa pembayaran (payments) sebesar 55%.
Adapun jumlah pendanaan fintech di Indonesia mencapai US$ 904 juta pada kuartal III 2021. Mayoritas pendanaan pun ditujukan kepada fintech pembayaran (payments) sebanyak 36% atau sekitar US$ 325,44 juta.
(Baca: Fintech Pembayaran Paling Banyak Terima Pendanaan di RI pada Kuartal III 2021)