Ilmu analisis data (data analytics) bisa menunjang beragam kepentingan bisnis. Hal ini tercatat dalam laporan survei Deloitte yang bertajuk The Analytics Advantage.
"Dalam lingkungan bisnis yang kompleks saat ini, analisis data memainkan peran penting sebagai sumber pengambilan keputusan bagi para eksekutif, terutama yang mengelola perusahaan besar," kata tim Deloitte dalam laporannya.
Pada 2012 Deloitte melakukan survei kepada perwakilan dari 75 perusahaan yang tersebar di kawasan Amerika Utara, Asia, dan Inggris. Hasil surveinya kemudian dilengkapi dengan wawancara mendalam terhadap eksekutif senior dari 35 perusahaan.
Hasilnya, hampir separuh responden (49%) menyatakan bahwa analisis data adalah faktor kunci untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih baik.
Responden lain menilai analisis data bisa menunjang inisiatif strategis yang lebih baik (16%), serta bisa membantu menguatkan relasi dengan pelanggan dan mitra bisnis (10%).
Ada juga yang menganggap analisis data bisa membantu perusahaan mengidentifikasi risiko dan merespons perubahan kondisi ekonomi (9%), meningkatkan kinerja finansial (9%), merespons tren pasar (5%), serta merancang produk dan model pendapatan baru untuk perusahaan (1%).
"Para eksekutif senior menyadari bahwa data yang baik dapat menghasilkan keputusan yang baik, jika ditangkap, dianalisis, dikomunikasikan, dan ditindaklanjuti secara tepat waktu dan efisien," kata tim Deloitte.
"Hasil analisis data bisa diterapkan di banyak area. Tapi, keuntungan finansial terbaik biasanya datang dari bidang pemasaran dan aplikasi berorientasi pelanggan," lanjutnya.
Kendati memliki banyak manfaat, tidak semua perusahaan bisa menggunakan data dengan baik.
Mayoritas responden (32%) menyatakan hambatan utama adalah kurangnya pendekatan terpusat dalam mengumpulkan dan menganalisis data untuk kepentingan perusahaan.
Kemudian responden lain mengaku perusahaannya tidak memiliki teknologi dan infrastruktur yang tepat (23%), pimpinan perusahaan tidak memahami penggunaan analisis data (12%), serta kekurangan pekerja yang menguasai bidang tersebut (10%).
(Baca: Ini Talenta Digital yang Paling Dibutuhkan di Pasar Kerja Global)