Studi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mengungkapkan penggunaan komputasi awan (cloud computing) dapat meningkatkan pengembangan aplikasi dan lama waktu yang digunakan oleh masyarakat dalam aplikasi layanan publik.
Pasalnya, kemampuan cloud untuk menyediakan sumber daya memungkinkan lembaga publik untuk menguji program dengan lebih cepat. Berkat cloud, lembaga publik dapat meningkatkan jumlah aplikasi yang dikembangkannya tiap tahun menjadi 6,5 aplikasi. Jumlah aplikasi yang dibangun sebelum ada cloud hanya sebanyak 3,9 tiap tahunnya.
Waktu yang dihabiskan masyarakat ketika mengakses aplikasi juga meningkat dari 7,2 jam sebelum menggunakan cloud menjadi 8,2 jam setelah menggunakan cloud.
Meski jumlah aplikasi meningkat, CSIS mengingatkan jumlah aplikasi ini tidak semerta-merta mengindikasikan pelayanan publik yang lebih baik.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengeluhkan banyaknya aplikasi buatan pemerintah. Sri Mulyani menemukan ada lebih dari 24 ribu aplikasi pemerintah.
(Baca: Hanya Sedikit Warga RI yang Akses Layanan Pendidikan Online)