Kebudayaan dalam Perbandingan
Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) berperan sebagai alat ukur pencapaian dalam pembangunan kebudayaan bagi pemerintah pusat dan daerah. Fungsi ini tidak hanya memandu perencanaan pembangunan, tetapi juga memantau kinerja program yang tengah berjalan. Terdapat 7 dimensi yang menyusun IPK, yaitu: 1) Ekonomi Budaya; 2) Pendidikan; 3) Ketahanan Sosial Budaya; 4) Ekspresi Budaya; 5) Budaya Literasi; 6) Gender; dan 7) Warisan Budaya.
Dalam upaya mengukur efektivitas pembangunan kebudayaan di Indonesia, penelitian ini membandingkan IPK dengan indeks serupa atau yang berkaitan dengan pembangunan kebudayaan seperti: Indeks Kemiskinan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB), Indeks Demokrasi Indonesia (IDI), Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM), dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).
Hasil ini diharapkan dapat membantu para pengambil kebijakan dalam merumuskan kebijakan yang berbasis pengetahuan (evidence-based policy), sehingga perencanaan pembangunan kebudayaan dapat menjadi lebih tepat dan sesuai dengan keadaan di setiap wilayah. Selain itu, Indeks Pembangunan Kebudayaan juga dapat menjadi sumber data dan informasi yang berharga bagi para akademisi dan peminat studi kebudayaan.
-
BAB1. Indeks Pembangunan Kebudayaan
- 1.1 Metodologi Analisis Komparasi Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK)
- 1.2 Indeks Pembanding dan Justifikasinya
- 1.3 Korelasi IPK dan Indeks Pembanding
- 1.4 Sebaran Provinsi di Setiap Kuadran
-
BAB 2. Perkembangan Indeks Pembangunan Kebudayaan
- 2.1 Hasil Perhitungan IPK 2022
- 2.2 Distribusi Skor IPK
- 2.3 Analisis IPK dan Dimensi Level Nasional
- 2.4 Analisis IPK dan Dimensi Level Provinsi
- BAB 3. Kesimpulan
Data Terkait
Katadata Insight Center (KIC) merupakan unit bisnis Katadata dengan fokus utama pada riset dan analisis data. Kami menyediakan informasi mendalam untuk menghasilkan kebijakan yang berdampak lebih besar.
Hubungi kami