Tak Semua Dapat THR, Ini Upaya Warga untuk Merayakan Lebaran 2025

Litbang Kompas menyurvei upaya yang dilakukan masyarakat untuk dapat merayakan Lebaran 2025.

Hasilnya, sebanyak 22,6% responden memilih buka usaha musiman, seperti jualan takjil atau kue kering, untuk menutup biaya kebutuhannya.

"Kondisi ekonomi yang tidak menentu membuat sebagian masyarakat harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan selama Lebaran," kata tim Litbang Kompas dalam laporannya, Senin (24/3/2025).

Berikutnya ada 7,6% responden yang memilih untuk pinjam uang kepada saudara atau teman.

Lalu 5,2% menggadaikan aset atau barang berharga; 3,9% pinjam uang di lembaga keuangan; 1,1% jual aset atau barang berharga; dan 0,2% mengambil pinjaman online (pinjol).

Di sisi lain, ada 59,6% responden yang tidak melakukan upaya khusus untuk merayakan Idulfitri tahun ini. Umumnya mereka telah menyiapkan cukup dana untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan dan Lebaran.

"Sebagian dari mereka juga mendapat tambahan daya beli karena adanya tunjangan hari raya atau THR," kata tim Litbang Kompas.

Survei ini melibatkan 532 responden dari 38 provinsi yang dipilih secara acak, sesuai proporsi penduduk di setiap provinsi.

Pengambilan data dilakukan pada 4-7 Maret 2025 melalui wawancara telepon. Toleransi kesalahan survei (margin of error) sekitar 4,25% dan tingkat kepercayaan 95%, dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

(Baca: Berapa Rata-Rata Pengeluaran Masyarakat pada Libur Lebaran? Ini Surveinya!)