Elektabilitas Airlangga Hartarto Tertinggi dari Tokoh Partai Politik Lain

Andrea Lidwina 14/04/2021 12:00 WIB

Bagikan URL telah disalin

Memuat...

Airlangga Hartarto dianggap sebagai tokoh partai politik yang paling potensial memenangkan Pilpres 2024. Elektabilitasnya mencapai 17,6%, unggul dari Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

10 Tokoh Partai Politik dengan Elektabilitas Tertinggi (April 2021)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Elektabilitas Airlangga Hartarto Tertinggi dari Tokoh Partai Politik Lain

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

10 Tokoh Partai Politik dengan Elektabilitas Tertinggi (April 2021)

Unduh

Sumber

A Kecil
A Sedang
A Besar

Airlangga Hartarto dianggap sebagai tokoh partai politik yang paling potensial memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Elektabilitas Ketua Umum Golkar ini mencapai 17,6%, lebih unggul dari Prabowo Subianto (15,6%) dan Sandiaga Uno (13,7%).

Kemudian, elektabilitas Ketua DPR Puan Maharani, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ada di kisaran 9%. Presiden PKS Ahmad Syaikhu berada di posisi setelahnya dengan elektabilitas 8,3%.

Sedangkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sama-sama memiliki elektabilitas sebesar 5,9%. Elektabilitas keduanya diikuti Wakil Ketua Komisi III DPR dari fraksi Nasdem Ahmad Sahroni yang sebesar 4,8%.

(Baca: Susi Pudjiastuti Jadi Tokoh Non-Parpol dengan Elektabilitas Tertinggi)

KedaiKOPI melakukan survei melalui telepon pada 29 Maret hingga 4 April 2021. Survei dilakukan terhadap 1.260 responden yang tersebar di 34 provinsi Indonesia. Tidak dijelaskan tingkat toleransi kesalahan dan tingkat kepercayaan pada survei ini.

Editor : Dimas Jarot Bayu