Pasca perundingan antara Freeport-McMoran Inc dengan Pemerintah Indonesia, harga saham perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut sempat turun US$ 0,89 atau 5,73 persen ke level US$ 14,64 pada perdagangan 29 Agustus 2017. Karena perundingan tersebut dianggap akan merugikan bagi investor, harga saham dengan kode perdagangan FCX mengalami koreksi sejak awal perdagangan.
Namun, pada akhir perdagangan mampu berbalik arah naik sehingga hanya mengalami koreksi US$ 0,32 atau 2,1 persen menjadi US$ 15,21. Adapun volume perdagangan lebih dari 30 juta saham. Harga saham FCX mencatat harga tertingginya tahun ini di level US$ 17,06 dan harga terendahnya US$ 11,05 pada 2 Juni 2017.
Perundingan antara Freeport dan Pemerintah Indonesia kemarin baru merupakan langkah awal dan masih banyak hal yang harus diselesaikan. Pertama, masalah perpanjangan kontrak yang akan berakhir pada 2021. Kedua, masalah pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter). Ketiga, masalah divestasi saham sebesar 51 persen, dan keempat, masalah perpajakan.