Menurut Survei Geologi Amerika Serikat, produksi aluminium dunia mencapai 65,2 juta ton metrik pada 2020. Jumlah ini naik 3,16% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 63,2 juta ton metrik.
Aluminium merupakan logam ringan yang berwarna putih perak. Aluminium banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga, pembungkus makan dan obat, kabel listrik, hingga bahan untuk pembuatan badan pesawat terbang.
Tiongkok menjadi negara penghasil aluminium terbesar di dunia, yakni sebesar 37 juta ton metrik pada 2020 atau menguasai 56,7% produksi aluminium dunia. Negara ini menjadi produsen aluminium nomor satu dunia lantaran permintaannya yang sangat tinggi untuk pembuatan kendaraan bermotor hingga kaleng soda.
Rusia dan India menyusul dengan produksi yang sama-sama sebesar 3,6 juta ton metrik. Kemudian, produksi aluminium di Kanada dan Uni Emirat masing-masing sebanyak 3,1 juta ton metrik dan 2,6 juta ton metrik.
Sementara, Australia memproduksi sebanyak 1,6 juta ton metrik aluminium. Bahrain dan Norwegia memproduksi aluminium masing-masing sebesar 1,5 juta ton metrik dan 1,4 juta ton metrik. Adapun produksi aluminium di Amerika Serikat dan Islandia masing-masing sebanyak 1 juta ton metrik dan 840 ribu ton metrik.
(Baca Selengkapnya: Imbas Transisi Penambangan Freeport, Produksi Emas Indonesia Turun 6,47% pada 2020)