Laporan United States Geological Survey (USGS) menunjukkan, cadangan emas dunia diestimasikan menyentuh 64.000 metrik ton pada 2024.
Pemilik cadangan terbesar adalah Australia dan Rusia dengan volume yang sama besar, yakni 12.000 metrik ton pada tahun lalu.
>
Disusul Afrika Selatan di posisi ketiga yang mengantongi cadangan sebesar 5.000 metrik ton.
Indonesia menempati posisi keempat dengan cadangan menyentuh 3.600 ton. Selain memiliki cadangan terbesar, produksi emas dari Indonesia pun tak kalah besar, yakni mencapai 100 metrik ton pada 2024—menjadi yang tertinggi ke-10.
Di bawah Indonesia, ada Kanada dengan volume cadangan mencapai 3.200 metrik ton. Selebihnya ada China, Amerika Serikat, hingga Kazakhstan.
Berikut 10 negara teratas dengan cadangan emas terbesar 2024:
- Australia 12.000 metrik ton
- Rusia 12.000 metrik ton
- Afrika Selatan 5.000 metrik ton
- Indonesia 3.600 metrik ton
- Kanada 3.200 metrik ton
- China 3.100 metrik ton
- Amerika Serikat 3.000 metrik ton
- Peru 2.500 metrik ton
- Brasil 2.400 metrik ton
- Kazakhstan 2.300 metrik ton.
(Baca juga: Proporsi Rumah Tangga Pemilik Emas di Indonesia 2024)
Di samping itu, USGS memperkirakan konsumsi emas global, tidak termasuk dana yang diperdagangkan di bursa dan investasi serupa lainnya, dalam bentuk perhiasan mencapai 45%; bank sentral dan institusi lain, 21%; batangan fisik, 19%; koin dan medali resmi serta koin imitasi, 7%; listrik dan elektronik, 6%; dan lainnya, 1%.
USGS juga mencatat, sembilan bulan pertama tahun 2024, konsumsi emas global dalam bentuk batangan fisik meningkat 12%, elektronik meningkat 12%, aplikasi industri lainnya tidak berubah, kedokteran gigi turun 5%, perhiasan turun 7%, dan koin dan medali turun 25% dibandingkan dengan sembilan bulan pertama tahun 2023.
Sejurus itu, kepemilikan emas di bank sentral turun 17%, dan investasi global dalam dana yang diperdagangkan di bursa berbasis emas dan investasi serupa turun 87%.
"Total konsumsi global dalam sembilan bulan pertama tahun 2024 turun 3% dibandingkan dengan sembilan bulan pertama tahun 2023," tulis USGS dalam laporan Mineral Commodity Summaries 2025, dikutip pada Selasa (4/2/2024).
(Baca juga: Indonesia Masuk Barisan Produsen Emas Terbesar Dunia 2024)