Perusahaan riset Continuum melakukan analisis percakapan publik soal wacana ekspor pasir laut di media sosial. Analisis tersebut menggunakan pendekatan big data dari media sosial Twitter.
Continuum mengumpulkan data perbincangan di media sosial Twitter selama periode 30 Mei-12 Juni 2023, tanpa menyertakan perbincangan dari media massa dan buzzer. Mereka kemudian menganalisis eksposur, sentimen, dan topik perbincangannya.
Secara total, Continuum menemukan sebanyak 40.702 perbincangan dari 28.561 akun Twitter warganet yang terkait dengan topik ekspor pasir laut.
Hasilnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjadi tokoh yang paling disorot warganet Twitter terkait kebijakan tersebut.
“Ketika ditanya siapa saja tokoh yang paling bertanggungjawab dalam kebijakan menjual kembali pasir laut, Presiden Jokowi dan Menkoinvest Luhut Binsar Pandjaitan sebagai tokoh yang paling disorot dan bertanggungjawab terhadap hal tersebut,” ujar Data Analyst Continuum Maisie Sagita dalam siaran pers, Rabu (5/7/2023).
Rinciannya, terdapat 9,9 ribu cuitan terkait Jokowi sebagai tokoh yang bertanggungjawab terhadap wacana ekspor pasir laut. Lalu, diikuti 3,8 ribu cuitan terkait Luhut dengan soal serupa.
Sementara, warganet yang menyorot Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu paling rendah dibandingkan dua tokoh di atas. Tercatat, hanya ada 800 cuitan terkait Sakti Wahyu mengenai kebijakan tersebut.
Riset itu juga menunjukkan bahwa mayoritas warganet menganggap kebijakan tersebut bisa merusak lingkungan yaitu dengan proporsi 57,2%. Kemudian 24,9% perbincangan menilai kebijakan ekspor pasir laut hanya akan menguntungkan sebagian kecil pihak terutama pengusaha atau oligarki.
(Baca: Riset Continuum: Banyak Warganet Anggap Ekspor Pasir Laut Merusak Lingkungan)