Impor Cotton Indonesia dari Mali Turun Menjadi US$ 0,82 Juta
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan impor dengan Mali sebesar US$ 0,88 juta data per Desember 2023. Nilai turun drastis 89.19% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 8,17 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Mali, impor dalam 10 tahun terakhir menurun sangat tajam. Terendah impor Indonesia adalah US$ 0,88 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 56,61 juta.
(Baca: Harga Daging Ayam di Pasar Modern Periode Desember 2024-2025)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Mali, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat lima produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Mali. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Cotton
- Live animals
- Electrical machinery and equipment and parts
- Nuclear reactors, boilers, machinery and mechanical appliances
- Raw hides and skins (other than furskins) and leather
Cotton dalam kategori produk dengan kode HS 52. Impor produk ini dari Mali berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengimpor sebanyak US$ 0,82 juta. Nilai impor Cotton ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 8.055 ribu.
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Live animals. Nilai impor dari Mali pada 2023 tercatat US$ 32 ribu. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 46 ribu.
Impor Electrical machinery and equipment and parts dari Mali, saat ini merupakan yang terbesar. Dari negara ini, Indonesia melakukan impor sebanyak US$ 14 ribu. Negara lainnya yang menjadi andalan impor Electrical machinery and equipment and parts dengan nilai terbesar adalah China, Hong Kong, China, Taipei, Chinese, United States of America dan Germany.
(Baca: 0,1% Penduduk di Kota Bandung Beragama Hindu)
Indonesia juga banyak mengimpor Nuclear reactors, boilers, machinery and mechanical appliances dari Mali. Nilai impor produk ini senilai US$ 14 ribu. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini. Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari satu negara. Impor Nuclear reactors, boilers, machinery and mechanical appliances dari Mali tercatat merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah China, Germany, United States of America, Japan dan Italy.
Selain itu Raw hides and skins (other than furskins) and leather dalam kategori produk dengan kode HS 41. Indonesia mengimpor sebanyak US$ 3 ribu atau mencatatkan peningkatan karena pada tahun sebelumnya Indonesia tidak dilaporkan adanya impor dari negara ini. Selain Mali, Indonesia juga mengandalkan impor Raw hides and skins (other than furskins) and leather dari Italy, United States of America, Brazil, China dan Spain. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari -4 negara lainnya.