Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data ekspor Indonesia pada Juli 2017 sebesar US$ 13,62 miliar sementara nilai impor mencapai US$ 3,88 miliar. Alhasil, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 271,2 juta. Ini merupakan pertama kalinya sejak Januari 2016. Indonesia mengalami defisit perdagangan terakhir kali pada Desember 2015, yakni senilai US$ 160 juta.
Turunnya nilai ekspor migas sebesar 7,79 persen yang barengi dengan meningkatnya nilai impor sebesar 39 persen membuat neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit untuk pertama kalinya dalam 19 bulan terakhir. Namun, secara kumulatif (Januari-Juli) 2017, neraca perdagangan Indonesia masih mencatat surplus sebesar US$ 7,39 miliar.
Nilai ekspor Indonesia periode Januari-Juli 2017 mencapai US$ 93,59 miliar yang terdiri atas ekspor migas US$ 8,76 miliar dan nonmigas US$ 84,83 miliar. Sedangkan nilai impor sepanjang Januari-Juli 2017 sebesar US$ 86,2 miliar, terdiri atas impor migas US$ 13,39 miliar dan ekspor nonmigas senilai US$ 72,8 miliar.