Laporan Badan Pusat Statistik menunjukkan, nilai ekspor Jawa Tengah mencapai US$ 1.025,66 juta pada September 2021. Pencapaian ekspor di provinsi ini tumbuh 6% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 967,60 juta. Angka ini pun naik 40,18% jika dibandingkan nilai ekspor Jawa Tengah pada periode yang sama tahun lalu (yoy).
Peningkatan ekspor pada September 2021 dibanding bulan sebelumnya ditopang oleh naiknya ekspor nonmigas. Ekspor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 8,98%, dari US$ 885,03 juta menjadi US$ 964,49 juta.
Peningkatan terbesar nilai ekspor nonmigas pada September 2021 berupa komoditas kayu dan barang dari kayu. Nilai kedua ekspor nonmigas tersebut tumbuh 12,67% dari bulan sebelumnya menjadi 12,56 juta. Komoditas ini memberikan peran terhadap total ekspor nonmigas sebesar 11,37% pada periode Januari-September 2021.
Ekspor nonmigas terbesar Jawa Tengah pada September 2021 ditujukan ke Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok, dengan nilai masing-masing mencapai US$ 394,10 juta, US$ 95,38 juta, dan US$ 85,51 juta. Tercatat, ekspor ketiga negara tersebut pada periode Januari-September 2021 memberikan porsi sebesar 56,29%.
Sementara, ekspor migas mengalami penurunan sebesar 25,92%, yakni dari US$ 82,57 juta menjadi US$ 61,17 juta. Penurunan ekspor migas disebabkan oleh turunnya ekspor hasil minyak, sedangkan pada bulan yang sama tidak ada ekspor gas, gas alam, dan minyak mentah.
(Baca: Nilai Ekspor Sumatera Barat Turun 32,51% pada September 2021)