Indonesia membukukan impor dengan Korea US$ 6,85 miliar data per Desember 2020. Nilai tersebut semakin jatuh 18,67% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat US$ 8,42 miliar.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Korea, impor dalam 10 tahun terakhir telah mengalami penurunan cukup dalam. Terendah impor Indonesia adalah US$ 6,67 miliar dan untuk impor tertinggi di angka US$ 13 miliar.
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Korea, 0,05 ribu produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat dua produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain yang jumlahnya tercatat ada 0,09 ribu produk.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Korea. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Mesin dan peralatan listrik dan bagian -bagiannya
Masuk dalam kode HS 85, Mesin dan peralatan listrik dan bagian -bagiannya merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan dan Perekam dan reproduksi suara, televisi.. Impor produk ini dari Korea berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengimpor senilai US$ 900,78 juta. Nilai impor Mesin dan peralatan listrik dan bagian -bagiannya;Perekam dan reproduksi suara, televisi.. ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 1 miliar.
- Mesin, peralatan mekanis, reaktor nuklir, boiler
Masuk dalam kode HS 84, Mesin, peralatan mekanis, reaktor nuklir, boiler merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan dan bagiannya. Indonesia mengimpor US$ 900,09 juta.
- Besi dan baja
Produk ini diperoleh dengan mendatangkannya dari 69 negara. Impor Besi dan baja dari negara ini berada di urutan ketiga. Pada 2020, Indonesia tercatat melakukan impor US$ 663,51 juta. Selain negara tersebut, impor terbesar Besi dan baja berasal dari Cina, Jepang, Afrika Selatan dan India.
- Plastik dan artikelnya
Di urutan ke keempat adalah Plastik dan artikelnya dengan kode HS 39. Indonesia mengimpor US$ 642,86 juta. Produk ini diperoleh dengan mendatangkannya dari 110 negara. Impor Plastik dan artikelnya dari Korea tercatat berada di urutan keempat. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Cina, Singapura, Thailand dan Malaysia.
- Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka
Indonesia melakukan impor produk ini berasal dari 62 negara. Impor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka dari negara ini berada di urutan sembilan. Pada 2020, Indonesia tercatat melakukan impor sebanyak US$ 431,93 juta. Selain negara tersebut, impor terbesar Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka berasal dari Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab.