Indonesia Impor Nuclear Reactors, Boilers, Machinery Senilai US$ 36,93 Juta dari Hungary pada 2023

1
Agus Dwi Darmawan 24/11/2025 16:17 WIB
Image Loader
Memuat...
Produk Utama yang Diimpor Indonesia dari Hungary pada 2023
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Indonesia membukukan impor dengan Hungary US$ 105,83 juta data per Desember 2023. Nilai turun 37,07% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat US$ 168,18 juta.

Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Hungary, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah impor Indonesia adalah US$ 61,45 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 168,18 juta.

(Baca: Indonesia Paling Banyak Ekspor Ores, Slag ke Germany pada 2023)

Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Hungary, 43 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat 58 produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.

Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Hungary. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.

  1. Nuclear reactors, boilers, machinery and mechanical appliances
  2. Di urutan pertama, Indonesia banyak mengimpor Nuclear reactors, boilers, machinery and mechanical appliances. Dalam klasifikasi tradmap, Nuclear reactors, boilers, machinery and mechanical appliances masuk kategori produk HS dengan kode 84. Produk ini merupakan jenis barang impor yang dikelompokkan bersama dengan parts

    Pada 2023, Indonesia tercatat mengimpor US$ 36,93 juta. Nilai impor Nuclear reactors, boilers, machinery and mechanical appliances; parts ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 57.544 ribu.

  3. Electrical machinery and equipment and parts
  4. (Baca: Ekspor Electrical Machinery Indonesia ke Czech Republic Naik Menjadi US$ 31,15 Juta)

    Masuk dalam kode HS 85, Electrical machinery and equipment and parts merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan sound recorders and reproducers, television. Indonesia mengimpor US$ 27,47 juta.

  5. Optical, photographic, cinematographic, measuring, checking, precision, medical or surgical
  6. Produk lainnya, Indonesia juga mengimpor senilai US$ 9,39 juta Optical, photographic, cinematographic, measuring, checking, precision, medical or surgical dari Hungary. Nilai impor produk ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 6.523 ribu. Indonesia melakukan impor produk ini berasal dari satu negara. Impor Optical, photographic, cinematographic, measuring, checking, precision, medical or surgical dari Hungary tercatat merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah United States of America, Germany, China, Netherlands dan Japan.

  7. Vehicles other than railway or tramway rolling stock, and parts and accessories
  8. Untuk produk Vehicles other than railway or tramway rolling stock, and parts and accessories dalam klasifikasi Trademap masuk kategori produk HS dengan kode 87. Indonesia mengimpor sebanyak US$ 5,97 juta, naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 3.517 ribu. Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari satu negara. Impor Vehicles other than railway or tramway rolling stock, and parts and accessories dari Hungary tercatat merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Germany, China, Japan, MeXIco dan United States of America.

  9. Tobacco and manufactured tobacco substitutes
  10. Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari satu negara. Impor Tobacco and manufactured tobacco substitutes dari negara ini merupakan yang terbesar. Pada 2023, Indonesia tercatat melakukan impor US$ 5,9 juta. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Tobacco and manufactured tobacco substitutes adalah China, United Arab Emirates, Poland, Germany dan Brazil.

Data Populer

Loading...