Kakao Indonesia menjadi salah satu komoditas yang dilirik di pasar perdagangan internasional. Bahan baku pembuat coklat asal Indonesia ini bahkan sangat diminati oleh sejumlah negara maju.
Laporan Trademap menunjukkan, nilai ekspor kakao dan olahannya dari Indonesia sebesar US$1,21 miliar pada 2021. Nilai tersebut turun 2,92% dari tahun sebelumnya yang sebesar US$1,24 miliar.
Ekspor komoditas dengan kode (HS) 18 tersebut pada 2021 paling banyak ke Amerika Serikat. Nilai ekspor kakao ke Negeri Paman Sam mencapai US$216,41 juta atau setara 17,91% dari total nilai ekspor.
India menempati peringkat kedua sebagai negara tujuan ekspor kakao terbesar Indonesia pada tahun lalu yakni senilai US$152,01 juta. Berikutnya, nilai ekspor kakao RI ke Tiongkok dan Malaysia masing-masing sebesar US$136,31 juta dan US$132,60 juta.
Berikut 10 negara tujuan utama ekspor kakao Indonesia pada 2021:
- Amerika Serikat: US$216,41 juta
- India: US$152,01 juta
- Tiongkok: US$136,3 juta
- Malaysia: US$132,6 juta
- Estonia: US$72,63 juta
- Australia: US$63,97 juta
- Jerman: US$49,75 juta
- Filipina: US$46,92 juta
- Rusia: US$34,36 juta
- Belanda: US$31,26 juta
Sebagai informasi, produksi kakao di Indonesia sebesar 706.500 ton pada 2021. Sulawesi Tengah merupakan produsen kakao terbesar RI yakni mencapai 130.600 ton.
(Baca: 5 Negara Penghasil Kakao Terbesar, Indonesia Urutan Berapa?)