Indonesia Impor Aksesoris Pakaian dan Pakaian Senilai US$ 30,95 Juta dari Bangladesh pada 2023
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan impor dengan Bangladesh sebesar US$ 94,98 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut turun drastis 13.71% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 110,07 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Bangladesh, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah impor Indonesia adalah US$ 59,47 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 110,07 juta.
(Baca: Inilah Produk yang Banyak Diimpor Indonesia dari Kepulauan Turks dan Caicos pada 2023)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Bangladesh, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat 45 produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Bangladesh. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- aksesoris pakaian dan pakaian, tidak dirajut atau rajutan
- aksesoris pakaian dan pakaian, rajutan atau rajutan
- Serat tekstil sayuran lainnya
- Tembakau dan pengganti tembakau yang diproduksi
- Artikel tekstil buatan lainnya
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengimpor aksesoris pakaian dan pakaian, tidak dirajut atau rajutan. Dalam klasifikasi tradmap, aksesoris pakaian dan pakaian, tidak dirajut atau rajutan masuk kategori produk HS dengan kode 62.
Pada 2023, Indonesia tercatat mengimpor sebanyak US$ 30,95 juta. Nilai impor aksesoris pakaian dan pakaian, tidak dirajut atau rajutan ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 31.245 ribu.
(Baca: Indonesia Paling Banyak Impor Reaktor Nuklir dari Israel pada 2023)
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk aksesoris pakaian dan pakaian, rajutan atau rajutan. Nilai impor dari Bangladesh pada 2023 tercatat US$ 29,27 juta. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 36.833 ribu.
Di urutan ke ketiga adalah, Indonesia juga tercatat banyak mengimpor Serat tekstil sayuran lainnya dari Bangladesh. Nilai impor produk ini pada 2023 senilai US$ 12,77 juta. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 16.263 ribu. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengimpor Serat tekstil sayuran lainnya dari -4 negara. Impor Serat tekstil sayuran lainnya dari negara ini merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Cina, Perancis, Belgia, India dan Italia.
Impor Tembakau dan pengganti tembakau yang diproduksi dari Bangladesh, saat ini merupakan yang terbesar. Dari negara ini, Indonesia melakukan impor senilai US$ 5,67 juta. Negara lainnya yang menjadi andalan impor Tembakau dan pengganti tembakau yang diproduksi dengan nilai terbesar adalah Cina, Uni Emirat Arab, Polandia, Jerman dan Brazil.
Selain itu, Indonesia juga mengimpor sebanyak US$ 3,91 juta Artikel tekstil buatan lainnya dari Bangladesh. Nilai impor produk ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 7.118 ribu. Impor Artikel tekstil buatan lainnya yang terbesar saat ini masih berasal dari Bangladesh. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber impor Artikel tekstil buatan lainnya Indonesia adalah Cina, India, Pakistan, Jerman dan Amerika Serikat.