Indonesia Ekspor Lemak dan Minyak Hewan Senilai US$ 687,47 Juta ke Spanyol pada 2023
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan ekspor dengan Spanyol senilai US$ 2,19 miliar data per Desember 2023. Nilai turun 4,32% dibandingkan ekspor tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$ 2,29 miliar.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Spanyol, ekspor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah ekspor Indonesia adalah US$ 1,48 miliar dan untuk ekspor tertinggi di angka US$ 2,35 miliar.
(Baca: Ekspor Alas Kaki Indonesia ke Belgia Turun Menjadi US$ 680,68 Juta)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diekspor ke Spanyol, 59 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, ke negara ini terdapat 79 produk utama Indonesia yang diekspor setiap tahun. Dengan kata lain, produk-produk tersebut merupakan andalan ekspor Indonesia ke Spanyol. Lainnya, sebagian besar produk merupakan ekspor produk yang juga banyak diekspor ke negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diekspor Indonesia ke Spanyol. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya
- Bijih, terak dan abu
- Besi dan baja
- Produk kimia lain -lain
- Residu dan limbah dari industri makanan
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengekspor Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya. Dalam klasifikasi tradmap, Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya masuk kategori produk HS dengan kode 15. Produk ini merupakan jenis barang ekspor yang dikelompokkan bersama dengan Disiapkan lemak yang dapat dimakan dan
Pada 2023, Indonesia tercatat mengekspor sebanyak US$ 687,47 juta. Nilai ekspor Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya; Disiapkan lemak yang dapat dimakan; ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 775,71 juta.
(Baca: Produk Utama yang Diekspor Indonesia ke El Salvador pada 2023)
Di urutan kedua, ekspor Indonesia paling banyak adalah produk Bijih, terak dan abu. Nilai ekspor dari Spanyol pada 2023 tercatat US$ 644,77 juta. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 414,77 juta.
Di urutan berikutnya Besi dan baja dalam klasifikasi Trademap masuk kategori produk HS dengan kode 72. Indonesia mengekspor senilai US$ 134,12 juta, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 154,37 juta. Tujuan ekspor Indonesia untuk memasarkan produk ini ada satu negara. Ekspor Besi dan baja ke Spanyol tercatat merupakan yang terbesar. Lima negara lain yang menjadi sumber ekspor Besi dan baja adalah Cina, Amerika Serikat, Jerman, Afganistan dan Afrika tidak ditentukan di tempat lain.
Untuk produk Produk kimia lain -lain dalam klasifikasi Trademap masuk kategori produk HS dengan kode 38. Indonesia mengekspor US$ 101,74 juta, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 154,45 juta. Ekspor Produk kimia lain -lain yang terbesar saat ini masih dengan tujuan ke Spanyol. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber ekspor Produk kimia lain -lain Indonesia adalah Amerika Serikat, Cina, Jerman, Belanda dan Perancis.
Ekspor Residu dan limbah dari industri makanan ke negara ini merupakan yang terbesar. Pada 2023, Indonesia tercatat melakukan ekspor US$ 79,44 juta. Negara lain yang masuk lima besar tujuan ekspor adalah Cina, Jerman, Amerika Serikat, Vietnam dan Indonesia.