Nilai ekspor menurut kelompok barang kode SITC 55 minyak atsiri dan bahan wangi-wangian provinsi DKI Jakarta pada Maret 2025 lalu turun menjadi US$40,24 juta .
Turunnya nilai ekspor ini berkontribusi terhadap penurunan cadangan devisa dan nilai ekspor total yang sebelumnya dalam tren naik lima bulan terakhir. Menurut catatan Bank Indonesia (BI), pada periode yang sama tahun sebelumnya, ekspor dari provinsi ini tercatat US$32,49 juta .
(Baca: Data Desa : Jumlah Puskemas (Total) di DI Yogyakarta | 2024)
DKI Jakarta dalam rekap dokumen pabean impor mencatatkan 22 kelompok barang yang di ekspor dari provinsi ini. Barang-barang tersebut dikelompokkan dalam SITC 2 digit. Kelompok barang dengan jumlah ekspor tertinggi yakni ekspor barang dengan SITC kode 85 sepatu dan peralatan kaki lainnya .
(Baca: Statistik Jumlah Kepala Sekolah dan Guru SD Negeri Laki-Laki Periode 2017-2024)
Data historis 18 bulan terakhir, ekspor dari DKI Jakarta dengan jumlah tertinggi pernah dicatatkan pada Juli 2024 sebesar US$43,9 juta dan terendahnya terjadi pada April 2024 dengan jumlah ekspor US$25,78 juta .
Berikut ini adalah ekspor dari provinsi DKI Jakarta menurut kode SITC 2 digit dengan jumlah ekspor tertinggi per Maret 2025:
- SITC kode 85 sepatu dan peralatan kaki lainnya US$529,35 juta
- SITC kode 78 kendaraan bermotor untuk jalan raya US$245,92 juta
- SITC kode 97 emas, bukan untuk moneter US$96,31 juta
- SITC kode 84 pakaian US$91,83 juta
- SITC kode 03 ikan, kerang-kerangan, moluska dan olahannya US$86,34 juta
- SITC kode 71 mesin pembangkit tenaga US$52,98 juta
- SITC kode 89 hasil industri lainnya US$51,12 juta
- SITC kode 09 hasil olahan makanan lainnya US$49,16 juta
- SITC kode 55 minyak atsiri dan bahan wangi-wangian US$40,24 juta
- SITC kode 07 kopi, teh, coklat, rempah-rempah US$30,57 juta