Turunnya penjualan dan meningkatnya beban penjualan menjadi pemicu anjloknya laba PT Matahari Putra Prima Tbk (Hypermart). Munculnya fenomena belanja online serta serta ketatnya persaingan seiring menjamurnya mini market menjadi salah satu penyebab perusahaan ritel yang memilki kode perdagangan di bursa MPPA tersebut rugi lebih dari Rp 1 triliun.
Dari laporan keuangan yang telah dipublikasikan penjualan MPPA untuk tahun buku 2017 turun 7,14% menjadi Rp 12,56 triliun dari tahun sebelumnya. Angka ini juga merupakan yang terendah dalam empat tahun terakhir. Alhasil, perusahaan ritel dengan brand Hypermart tersebut mencatat kerugian Rp 1,2 triliun dibanding tahun sebelumnya masih mencatat laba Rp 38,48 miliar.
Di tengah penurunan laba, beban MPPA justru membengkak. Beban pokok penjualan meningkat 2,82% menjadi Rp 11,56 triliun dari tahun sebelumnya, demikian beban penjualan melonjak 67,7% menjadi Rp 489,6 miliar. Kemudian beban umum dan administrasi juga meningkat 4,69% menjadi Rp 2,06 triliun dan juga beban keuangan meningkat 29,78% menjadi Rp 118 miliar dari tahun sebelumnya.