Indonesia membukukan impor dengan Turki sebesar US$ 598,25 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut naik 16,12% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 515,18 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Turki, impor dalam 10 tahun terakhir telah berkurang sangat drastis. Terendah impor Indonesia adalah US$ 249,82 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 1,07 miliar.
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Turki, 59 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat 82 produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.
- Reaktor nuklir, ketel uap, mesin dan peralatan mekanis
Masuk dalam kode HS 84, Reaktor nuklir, ketel uap, mesin dan peralatan mekanis merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan bagian. Impor produk ini dari Turki berada di urutan pertama. Indonesia mengimpor US$ 158,93 juta. Nilai impor Reaktor nuklir, ketel uap, mesin dan peralatan mekanis; bagian ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 85.602 ribu.
- Bahan bakar mineral, minyak mineral dan hasil penyulingannya
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Bahan bakar mineral, minyak mineral dan hasil penyulingannya. Nilai impor dari Turki pada 2023 tercatat US$ 82,42 juta. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 62.490 ribu.
- Bahan kimia anorganik
Indonesia melakukan impor produk ini berasal dari satu negara. Impor Bahan kimia anorganik dari negara ini merupakan yang terbesar. Pada 2023, Indonesia tercatat melakukan impor senilai US$ 60,67 juta. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Bahan kimia anorganik adalah Cina, Korea, Republik, Amerika Serikat, Jerman dan Chili.
- Tembakau dan produk pengganti tembakau yang diproduksi
Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari satu negara. Impor Tembakau dan produk pengganti tembakau yang diproduksi dari negara ini merupakan yang terbesar. Pada 2023, Indonesia tercatat melakukan impor senilai US$ 37,89 juta. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Cina, Uni Emirat Arab, Polandia, Jerman dan Brazil.
- Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah
Impor Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah dari Turki, saat ini merupakan yang terbesar. Dari negara ini, Indonesia melakukan impor US$ 25,4 juta. Negara lainnya yang menjadi andalan impor Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah dengan nilai terbesar adalah Amerika Serikat, Jerman, Cina, Belanda dan Jepang.