Transaksi Ekspor UMKM Indonesia dari Business Matching Kemendag Semester I 2025

Kegiatan penjajakan kesepakatan bisnis (business matching) yang diinisiasi Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah mendorong transaksi ekspor UMKM Indonesia senilai US$87,04 juta selama semester I 2025.

Nilai tersebut terdiri atas pesanan pembelian (purchase order/PO) senilai US$52,70 juta dan potensi transaksi US$34,34 juta.

"Business matching menjadi salah satu strategi konkret dalam menghubungkan UMKM Indonesia dengan buyer internasional. Kemendag memfasilitasi dan menjadi katalisator agar UMKM bisa naik kelas dan berdaya saing global," kata Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam siaran pers (9/7/2025).

(Baca: Jumlah UMKM di Indonesia Tahun 2024, Usaha Mikro Terbanyak)

Sepanjang Januari-Juni 2025, Kemendag telah melaksanakan 356 kegiatan business matching, mencakup 241 sesi presentasi bisnis dan 115 pertemuan langsung antara UMKM dengan buyer dari berbagai negara.

Seluruh kegiatan ini difasilitasi Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kemendag bersama 46 perwakilan perdagangan Indonesia di 33 negara mitra.

Direktur Jenderal PEN Kemendag Fajarini Puntodewi mengatakan, khusus bulan Juni 2025, transaksi ekspor UMKM tercatat senilai US$18,39 juta yang berasal dari 16 buyer di 8 negara mitra dagang.

Pada bulan tersebut ada 140 UMKM yang berpartisipasi dalam 60 kegiatan business matching. Sektor usaha unggulannya adalah fashion, kopi, cokelat bubuk, dekorasi rumah, produk batik dan furnitur, fiber board, jeli, obat-obatan, serta makanan dan minuman olahan lainnya.

"Kami ingin memastikan UMKM tidak hanya mampu menembus pasar internasional, tetapi menjadi eksportir yang berkelanjutan dan tumbuh menjadi pemain global," ujarnya.

(Baca: Pengusaha UMKM di Indonesia Tahun 2024 Mayoritas Lulusan SMA)